SESAJI MURWA KALA (SEMAR NGRUWAT JAGAD)
Sesaji adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurundilakukan oleh para pendahulu kita, sesaji digelar dan diwujudkandengan bahasa rupa yaitu Cok bakal,dan ubo rampe lainya.Karena orang jawa memiliki kesadaran kosmologis yang tertinggi tentang keberadaan Tuhan, sebagai pencipta alam semesatadari sangkan paraning dumadi.Maka memunculkan sebuah kesadaran pribadi untuk meneguhkan prinsip Memayu hayuning bawanayaitu mewujudkan keselarasan dengan seluruh alam semesta dengan sedekah sesajen seperti Cok bakal, dan ubo rampe lainya, itu merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME. Sekaligus sebagai ekspresi sikap welas asih yang nyata kepada seluruh mahkluk di alam semesta. Karena Tuhan sebagai eksitensi yang tak terbatas tetaplah sebagai muara dalam memohon dan berdoa.
TUJUAN SESAJI
Tujuan sesaji disini kami merasa sebagai Kawula dasih atau rakyat biasa yang ingin mendarma baktikan ikut bersama-samaMemayu hayunin bawana.
jagad besaralam semesta(makrokosmos)dan Jagad cilikbadan manusia(mikrokosmos ) sesuai dengan judul pameran lukisan yang diberi nama Semar Ngruwat Jagad.
Ini merupakan ajaran yang hadi luhung yang perlu difahami dan tentunya untuk bisa dilestarikan bagi generasi melenial seperti jaman sekarang ini. Jangansampai generasi sekarang kehilangan jati diri karena melupakan sesaji atauadat iastadatbudayanya sendiri.
Semar Ngruwat Jagad
Semar berasal dari kata Sedaya Manggya Rahayu ( rasa,hidup)
Ngruwatberasal dari kata ruwatartinyamelepas, membersihkan
Jagad yang dimaksutalam semesta ataudiri sendiri (jagad kecil)
Semar itu Rasa, rasa itu hidup, hidup yang dihidupi oleh sari-patinya alam, alamadalah suasana.Dengan demikian jika semar itu rasa dan rasa itu hidup, berarti kita sebagai manusia harus menyadari bahwa semar itu bersemayan di dalam hidup kita, karena kita hidup mempunyai rasa yang bisa membedakan antara manis dan pahit, susah dan senang dan lain sebagainya.
Semar Wong boga sampil artinya semar itu dewa yang menyamar sebagai manusia, manusia yang berumur dewa, Semar itu tidak akan pernah hilang selamanya, karena hilangnya Semar akan lahir kembali dikemudian hari dan akan berada di setiap manusia. Karena Semar itu rasa, rasa itu hilangnya
bersamaan dengandumadi ( kematianya).Dilihat dari sil-silah bahwa manusia itu tercipta dari Cahyo Katri yang disebut Tri cahyo, Tri itu tiga, Cahyo itu cahaya, cahayanya matahari, bulan dan bintang yang dumadi menjadi rohaninya manusia.
Sedang terjadinya jasmani manusia berasal dari hawa empat perkara yaitu hawa: Tanah, api, air, dan angin, tujuh macam anasir (elemen) yang sudah manunggal atau menyatu berwujud wahyu nungkak gaib,Nungkak artinya wiji, Gaib itu samar, Wiji samar yang sudah berada di dalam kandungan ibu yaitu wiji atau benih hidup, dan itu belum bisa dilihat jenis kelaminya laki-laki atau perempuan.Kita sebagai manusia yang di ciptakan Tuhan sebagai mahkluksosialyang paling mulia, mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengucapkan rasa syukur kita kepada Tuhan, juga ikut punya andil untuk menyelamatkan dari segala musibah yang melanda dunia, khususnya negara Indonesia yang kita cintai bersama, disinilah kita merasa terpanggil untuk ikut Memayu hayuning bawanaagar bangsa Indonesia mendapatkan keselamatan, kesehatan sekaligus kesejahteraan.
cara menggelar Ruwatan dengan sarana berupa “Sesaji” Sesaji berupa:Tumpeng,ayam ingkung, brokohan, nasi mule, janur kuning, kelapa hijau, nasi punar, nasi golong, uang logam, tikar dan masih banyak lagi yang lainya. Karena setiap daerah mempunyai tradisiyang berbeda begitu juga dengansesaji juga beragam macamnya.
ARTI BAHASA RUPA SESAJI
1 Mori putih Lambaran sesaji
Di ibaratkan bumi pertiwi yang diatasnya terdapat berbagai macam tumbuhan dan kehidupan disimbulkan isi dari sesaji diatasnya.
2 Lampu sundhul langit
Simbul dari penerangan perjalanan hidup untuk mencapai apa yang diinginkan.
3 Bunga Mawar merah putih di dalam gelas
Dimaknai sebagaikeberadaankita dari kuasanyabapak ibu kita, jugasebagai simbulBendera merah putih sebagai lambang negara Republik Indonesia,yang harus kita jaga sekaligus kita hurmati keberadaannya.
4 Jenang Pancawarna-Warna
putih dari anasir angin (timur)-Warna kuning dari anasir air (selatan)-Warna merah dari anasir api (barat)-Warna hitam dari anasir tanah (utara)-Warna hiaju dari cahaya manca warna (sukma) manusia
Jenang Panca warna merupakan simbul darikuasaTuhan yaituNyawa, jiwa (sukma)
5 Kendi pratala,
air di dalamnya dan daun dadap srep-Kendi simbul dari perut bumi dan air sebagai penghidupan, manusia hidup mendapatkan sari patinya alam yang terdapat dari dalam tanah, daun dadap srep sebagai lambang payungagung yang memayungi keberadaan manusia dimanapun keberadaannya.
6 Cok bakal
Mempunyai pemahaman mengawali dari berbagai macam kegiatan bersifat spiritual, seperti: membangun rumah, tanam padi, memulai usaha dan lain sebagainya.
7 Ayam Ingkung
Bentuknya ingkung seperti yang seperti sujud mempunyai makna dan simbul kekusukan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Karena Tuhan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di dunia ini, manusia hanya punya rasa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan
8 Tumpeng(gunungan)
Bentuk kerucut tumpeng, gambaran dari bentukgunung yang menjulang tinggi serta dipenuhi dengan penghijauhan yang subur dan alami, dengan kealamianya yang tetap terjaga keindahanyadanakan selalu menampakankekokohanya sertakebahagiaan alam.
9 Kelapa hijau
Kelapa memiliki tempurung didalamnya terdapat kelapa dan airnya, ini gambaran dari bentuk duniayang berlapis-lapis, artinya manusia mempunyai siklus perjalanan hidup dari dalam kandungan, lahir kedunia, dan juga kematianya.
10 Nasi Golong
Menggambarkan niat dan tekat manusia dalam bergotong-royong dengan bebagai golongan yang tidak membeda-bedakan latar belakang golongan, semuanya bersatu dari berbagai perbedaan, karena manusia tidak bisa hidup sendiri, tentunya membutuhkan orang lain untukmenutupi kekurangannya.
11 Mata uang logam
Mempunyai makna sebagai kesaksian dimana manusia dalam melakukan segala tindakan apapun, ada saksi dan ada mata yang melihat yaitu mata kita sendiri.
12 Buah-buahan pisang raja dan pala pendem.
Lambang dari kemakmurannegara Indonesia yang tidak kekurangan dari sumber pangan, buah yang bebeda rasa menjadi satu tempat, gambaran dari perjalanan hidup yang berbedapropesinya, tetapi satu tujuan yaitu hidup rukun gemah ripah lohjinawi